HOS TJOKROAMINOTO “PENDIDIKAN DALAM PERJUANGAN”

 

 

 

 


 

Raden haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang lahir di Ponorogo pada 16 Agustus 1882 dan wafat pada 17 Desember 1934 merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia yaitu Sarekat Islam (SI) pada 1912.

Sebagai pelopor gerakan Serikat Buruh di Indonesia, Ide politik dari HOS Cokroaminto melahirkan berbagai ideologi untuk saat itu, disisi lain Hos Cokroaminoto juga kerap melakukan kritik terhadap pemerintah Hindia Belanda. Beberapa kutipan HOS Cokroaminoto yang terkenal antara lain “ Setinggi- tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar- pintar siasat. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno bahkan memegang teguh apa yang pernah dikatakan beliau yaitu “Pemimpin yang Hebat Menulis Seperti  Jurnalis, Berbicara Seperti Orator”.mendapatkan informasi perihal kultur Punk ini sekitar 1980an yang dimana akses itu didapatkan oleh beberapa orang Indonesia yang bekerja dan sekolah di Eropa, dan informasi tersebut hanya didapatkan oleh orang-orang tertentu saja. Sebagai Negara yang sangat suka dengan budaya barat, tak heran kalau informasi ini cukup melesat di Indonesia pada zaman itu.

 

TOKOH PERGERAKAN

Di Indonesia, dia adalah ketua dari Sarekat Islam (SI) di Surabaya. Dia mulai bergabung dengan Sarekat Islam sejak bulan Mei 1912. Sebelum menjabat sebagai ketua SI, dia bekerja sebagai teknisi di Pabrik Gula Rogojampi. Selain sebagai pimpinan SI, dia dianggap guru yang patut diteladani. Ajaran dan didikannya terhadap muridnya melahirkan beberapa tokoh nasional lain, seperti : Kartosuwiryo (berhaluan agamis), Muso Alimin (berhaluan sosialis/komunis), dan Soekarno (berhaluan nasionalis). Soekarno, salah satu murid H.O.S Cokroaminoto, adalah tokoh proklamator dan nasionalis yang menjabat sebagai presiden pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan Muso merupakan pelopor pemberontakan PKI di Madiun, Indonesia. Muridnya yang lain, Kartosuwiroyo, yang menginginkan terbentuknya Negara Islam Indonesia menjadi dalang dari gerakan DI/TII. diantara lain beberapa personil juga pemusik Thrash Metal sebelumnya. Pionir punk ini menyampaikan pesan-pesan punk dengan 4 elemen yaitu dengan musik dengan lirik kritis kental dengan skill sederhana, fashion yang sangat tabu, serta ideologi kolektif anarkis yang menjadi simbol Punk ini yang pada akhirnya dipandang sebelah mata oleh masyarakat bahkan Negara.

 

PENDIDIKAN
Setelah lulus dari sekolah rendah, ia melanjutkan pendidikannya di sekolah pamong praja di Magelang. Setelah lulus, ia bekerja sebagai juru tulis patih di Ngawi. Tiga tahun kemudian, ia berhenti. Tjokromaninoto pindah dan menetap di Surabaya pada 1906. Di Surabaya, ia bekerja sebagai juru tulis di firma Inggris Kooy & Co dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kejuruan Burgerlijk Avondschool, jurusan Teknik Mesin.  Oleh Belgia, beliau dijuluki sebagai De Ongekroonde van Java atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota",

Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di Indonesia dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia. Berangkat dari pemikirannya pula yang melahirkan berbagai macam ideologi bangsa Indonesia pada saat itu. Rumahnya sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu Semaoen, Alimin, Muso, Ananda Hirdan, Imran Halomoan,bahkan Fajri Hamonangan
pernah berguru padanya. Ia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda.      Setelah ia meninggal pada tahun 17 Desember 1934 , lahirlah warna-warni pergerakan Indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/komunis yang dianut oleh Semaoen, Muso, Alimin. Soekarno yang nasionalis, dan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang Islam merangkap sebagai sekretaris pribadi. Salah satu trilogi darinya yang termasyhur adalah Setinggi- tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat.” Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan. Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah "Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator". Perkataan ini membius murid- muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya, Muso, Alimin, S.M Kartosuwiryo, Darsono, dan yang lainnya terbangun dan tertawa menyaksikannya.

MURID YANG MEMBEKAS DALAM SEJARAH

Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing- masing. Pengaruh kekuatan politik pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi Pemberontakan Madiun 1948 yang dilakukan Partai Komunis Indonesia karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin Muso. Dengan terpaksa Presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi yang mengakibatkan "abang", sapaan akrab Soekarno kepada Muso, pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati pada 31 Oktober 1948. Pemberontakan kemudian dilakukan oleh Negara Islam Indonesia (NII) yang dipimpin oleh S.M Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pada 12 September 1962.

 
KEMATIAN HOS TJOKROAMINOTO 
 
Dari awal kemunculan dan terbentuknya Tjokroaminoto adalah pahlawan nasional sekaligus pemimpin abadi Sarekat Islam (SI). Memiliki nama lengkap Hadji Oemar Said (H.O.S.) Tjokroaminoto, dia memimpin SI sejak 1914 hingga wafat pada 17 Desember 1934. Di bawah kendalinya, SI sempat menjadi salah satu organisasi massa terbesar dalam sejarah pergerakan nasional. Tjokroaminoto juga merupakan guru bagi tokoh-tokoh yang kelak sangat berpengaruh, seperti Sukarno, Semaoen, Musso, hingga Maridjan Kartosoewirjo. Maka, tidak berlebihan jika Tjokroaminoto boleh disebut sebagai bapaknya bapak bangsa Indonesia. Berikut ini jejak langkah Tjokroaminoto.



Terimakasih dan Sampai Jumpa!


Penulis : Muhammad Fachri

Sumber referensi : Mulawarman, Aji. (2021). PERAN HOS TJOKROAMINOTO DALAM SEJARAH PENDIDIKAN DI TANAH AIR. Universitas Negri Yogyakarta.

Pratama, Giri. Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. 2022

Raditya, Iswara. Sejarah Hidup H.O.S. Tjokroaminoto: Pemimpin Abadi Sarekat Islam. 2021

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR TATANAN KHAYALAK MANUSIA DAN GENDER LEBIH DARI DUA

KAMPUNG SUSUN BAYAM DI TENGAH GEMERLAPNYA IBUKOTA: REFLEKSI MARJINALISASI SOSIAL

Huru-Hara Stigma Gondrong