Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Melihat legalisasi ganja dari segala sudut pandang

Ganja memang masih menjadi hal yang tabu bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, penyalahgunaan narkoba baik sabu ataupun ganja masih terus menjadi berita hangat di media mainstream saat ini, terlepas dari indikasi pengalihan isu orang-orang atas. Hal seperti ini lah yang menjadi sorotan komunitas Lingkar Ganja Nusantara dalam bukunya, Hikayat Pohon Ganja.  Ketika saya membaca buku tersebut, saya setuju dengan argumen mereka dimana ganja harusnya menjadi komoditas medis paling utama dibandingkan obat-obat kimia. Menurut beberapa kawan kita yang pro terhadap itu menjelaskan bahwa ganja dinilai lebih alami, dan juga mengajak masyarakat melihat ganja sebagai komoditas yang positif dari pemanfaatannya. Adapun yang berpendapat bahwasannya ada indikasi tersendiri dibalik ilegalnya ganja sampai sekarang, ada yang menyebut akal-akalan farmasi supaya obatnya laku, pemerintah akan kehilangan investasi dari korporat farmasi, dan lain sebagainya. Namun, gak salah juga kita punya hipotesa seper

Ketabuan yang Dikomodifikasi

Era Globalisasi secara tidak langsung membentuk individu yang satu dengan yang lain untuk menjadi masyarakat yang seragam. Hal ini disebabkan tak adanya batasan geografis dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat masif sehingga mempengaruhi cepatnya peredaran informasi dari satu benua ke benua lainnya.  Proses peredaran informasi ini diaktori oleh media massa, yaitu media cetak seperti surat kabar dan majalah maupun media digital seperti televisi dan media sosial. melalui pesan maupun informasi yang disampaikan dalam wadah-wadah itu mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat. Misalnya ketika media massa menyebarkan informasi tentang khasiat sebuah produk shampo, masyarakat dapat terpengaruh untuk mencoba merasakan khasiatnya dengan membeli sampo tersebut. Tak terkecuali dengan dunia hiburan, media massa dapat berperan mempengaruhi popkultur suatu masyarakat. Namun, hakikat media massa sebagai pemberi informasi untuk masyarakat sering dipolitisasi untuk kepentingan kelas atas atau ki